Banyak orang tua mengira bahwa gejala stres hanya dialami oleh orang dewasa. Padahal, anak-anak juga bisa mengalami stres, terutama jika beban belajar, tekanan sosial, atau lingkungan rumah tidak kondusif. Dalam Islam, menghadapi stres tidak hanya dengan pendekatan psikologis, tetapi juga spiritual.
Artikel ini akan membahas tanda-tanda stres pada anak dan solusi Islami yang bisa diterapkan oleh orang tua Muslim agar anak tumbuh sehat secara mental dan spiritual.
Gejala Umum Stres pada Anak
Beberapa tanda umum anak yang mengalami stres:
-
Perubahan perilaku drastis (jadi pendiam, mudah marah, agresif)
-
Gangguan tidur, mimpi buruk, atau sulit bangun
-
Penurunan nafsu makan atau justru makan berlebihan
-
Keluhan sakit kepala atau perut tanpa sebab jelas
-
Menarik diri dari keluarga atau teman-teman
-
Prestasi belajar menurun drastis
Baca juga: Kesehatan mental anak – Wikipedia Indonesia
Gejala Stres: Penyebab Umum Stres pada Anak
-
Tekanan akademik yang tinggi
-
Pertengkaran atau konflik dalam keluarga
-
Bullying di sekolah atau di media sosial
-
Waktu bermain yang sangat terbatas
-
Perubahan besar seperti pindah rumah, kehilangan orang tercinta
Gejala Stres: Cara Islami Menghadapi Stres pada Anak
1. Ajak Anak Berdzikir dan Berdoa
Mengajarkan dzikir dan doa sebelum tidur memberi ketenangan. Misalnya:
“Bismika Allahumma ahya wa amuut”
Dzikir pagi-petang dari Al-Ma’tsurat juga sangat disarankan.
2. Ciptakan Rumah yang Penuh Kasih
Rasulullah SAW memberi contoh rumah tangga penuh kasih. Kata-kata yang lembut dan sentuhan kasih akan memperkuat kesehatan emosional anak.
3. Dengarkan Tanpa Menghakimi
Tanyakan apa yang anak rasakan. Jangan langsung menyalahkan, tapi berikan pelukan atau kata-kata suportif seperti “Ibu/Ayah tahu ini berat, tapi kamu hebat karena berusaha.”
4. Gejala Stres: Kurangi Tekanan, Tambah Aktivitas Positif
Alihkan dari tugas berat ke aktivitas kreatif seperti menggambar, bermain, atau berkegiatan di masjid.
5. Tanamkan Nilai Sabar & Tawakal Sejak Dini
Ajarkan QS Al-Insyirah (94:5-6):
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
Anak akan belajar bahwa semua ujian bisa dilewati dengan sabar dan doa.
Referensi: Pendidikan Islam dalam Keluarga – Kemenag RI
Kapan Harus Konsultasi ke Ahli?
Jika gejala stres berlangsung lama atau semakin parah, jangan ragu berkonsultasi ke psikolog anak atau konselor Islam. Ini bukan tanda kelemahan, tetapi bagian dari ikhtiar.
Stres pada anak tidak bisa dianggap remeh. Sebagai orang tua Muslim, kita harus menyikapinya dengan penuh empati, kasih sayang, dan pendekatan Islami. Dengan komunikasi terbuka, ibadah bersama, dan lingkungan rumah yang positif, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh secara iman dan mental.