Banyak orang tua mengira bahwa gejala stres hanya dialami oleh orang dewasa. Padahal, anak-anak juga bisa mengalami stres, terutama jika beban belajar, tekanan sosial, atau lingkungan rumah tidak kondusif. Dalam Islam, menghadapi stres tidak hanya dengan pendekatan psikologis, tetapi juga spiritual.

Artikel ini akan membahas tanda-tanda stres pada anak dan solusi Islami yang bisa diterapkan oleh orang tua Muslim agar anak tumbuh sehat secara mental dan spiritual.


Gejala Umum Stres pada Anak

Beberapa tanda umum anak yang mengalami stres:

Baca juga: Kesehatan mental anak – Wikipedia Indonesia


Gejala Stres: Penyebab Umum Stres pada Anak


Gejala Stres: Cara Islami Menghadapi Stres pada Anak

1. Ajak Anak Berdzikir dan Berdoa

Mengajarkan dzikir dan doa sebelum tidur memberi ketenangan. Misalnya:

“Bismika Allahumma ahya wa amuut”
Dzikir pagi-petang dari Al-Ma’tsurat juga sangat disarankan.

2. Ciptakan Rumah yang Penuh Kasih

Rasulullah SAW memberi contoh rumah tangga penuh kasih. Kata-kata yang lembut dan sentuhan kasih akan memperkuat kesehatan emosional anak.

3. Dengarkan Tanpa Menghakimi

Tanyakan apa yang anak rasakan. Jangan langsung menyalahkan, tapi berikan pelukan atau kata-kata suportif seperti “Ibu/Ayah tahu ini berat, tapi kamu hebat karena berusaha.”

4. Gejala Stres: Kurangi Tekanan, Tambah Aktivitas Positif

Alihkan dari tugas berat ke aktivitas kreatif seperti menggambar, bermain, atau berkegiatan di masjid.

5. Tanamkan Nilai Sabar & Tawakal Sejak Dini

Ajarkan QS Al-Insyirah (94:5-6):

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
Anak akan belajar bahwa semua ujian bisa dilewati dengan sabar dan doa.

Referensi: Pendidikan Islam dalam Keluarga – Kemenag RI


Kapan Harus Konsultasi ke Ahli?

Jika gejala stres berlangsung lama atau semakin parah, jangan ragu berkonsultasi ke psikolog anak atau konselor Islam. Ini bukan tanda kelemahan, tetapi bagian dari ikhtiar.


Stres pada anak tidak bisa dianggap remeh. Sebagai orang tua Muslim, kita harus menyikapinya dengan penuh empati, kasih sayang, dan pendekatan Islami. Dengan komunikasi terbuka, ibadah bersama, dan lingkungan rumah yang positif, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh secara iman dan mental.

Subscribe For Update

Stay up to date with the latest development news from SaaSByte.